"Posisi katakanlah di Rongkop sama di Girisubo, itu kalau ambil airnya itukan paling dekat dengan Pracimantoro (Wonogiri)," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki saat dihubungi detikcom, Kamis (5/7/2018).
"Kalau ke Wonosari malah boros di BBM, sehingga lebih efisien kalau mengambil air di Pracimantoro, Wonogiri," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pertimbangan jarak tersebut, lanjut Edy, pihaknya memilih langsung mengambil air di Pracimantoro, Wonogiri. Apalagi di Pracimantoro terdapat sumber mata air yang bisa diakses BPBD.
"Selama ini kita (BPBD) membeli airnya. Untuk tahun ini kita menyediakan anggaran droping air bersih Rp 638 juta. Tidak terlalu jauh dari (anggaran) tahun kemarin," ujarnya.
Edy mengatakan, setidaknya ada 31 ribu kepala keluarga atau sekitar 96 ribu penduduk di Gunungkidul terdampak kekeringan. BPBD juga telah merespon dengan melakukan droping air ke sejumlah tempat.
"Kalau pengalaman tahun lalu pasti ada pihak ketiga (membantu droping air). Karena biasanya memang ada pihak ketiga yang membantu kita," pungkas dia. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini