"Jadi semua perguruan tinggi kita menuju pada kelas dunia, maka ini (masalah internal kampus) harus kita selesaikan," kata Nasir seusai menjadi keynote speaker di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo MM FEB UGM, Sleman, Senin (2/7/2018).
"Maka urusan yang ada di internal, rektor harus bertanggung jawab bagaimana menghindari masalah radikalisme, intoleransi," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus berikan kesempatan supaya (perguruan tinggi) menuju pada persaingan global yang lebih baik," ungkapnya.
Untuk menangani radikalisme di kampus, Nasir meminta setiap rektor melakukan pendataan terhadap seluruh civitas akademikanya. Data tersebut bisa menjadi acuan dalam menangani masalah radikalisme tersebut.
"Saya minta rektor mendata baik itu dosen, mahasiswa, pegawai, semua harus ada pendataan itu. Ya itu nanti ada peraturan yang mengatur (civitas akademika yang tergabung dengan organisasi terlarang)," pungkas dia. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini