Ada Sejumlah Titik Kepadatan Arus Lalin di Banyumas Siang Ini

Ada Sejumlah Titik Kepadatan Arus Lalin di Banyumas Siang Ini

Arbi Anugrah - detikNews
Minggu, 17 Jun 2018 13:09 WIB
Kondisi arus lalu lintas di Jalan Pageralang, Banyumas. Foto: Arbi Anugrah/detikcom
Banyumas - H+2 lebaran 2018 kondisi ruas jalan di wilayah Kabupaten Banyumas masih terpantau padat lancar. Volume kendaraan meningkat karena banyaknya pemudik dan masyarakat lokal yang mengunjungi obyek wisata.

"H+2 terpantau masih terjadi peningkatan kendaraan di arus lokal, seperti Kaliori (Banyumas) memang masih padat, kemudian di tempat-tempat rekreasi Baturraden masih jadi destinasi wisata para pemudik ataupun masyarakat Purwokerto," kata Kasatlantas Polres Banyumas AKP Finan Sukma Radipta saat dihubungi detikcom, Sabtu (17/6/2018).

Menurut dia, untuk jalur utama yang menghubungkan antara Brebes-Bumiayu-Ajibarang-Wangon hingga Rawalo masih terpantau ramai lancar. Meskipun terdapat sebagain pemudik yang sudah mencoba kembali ke arah Jakarta, tapi jumlahnya belum signifikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk wilayah tersebut masih ramai lancar, memang ada sebagian pemudik yang sudah pulang ke Jakarta. Tetapi belum signnifikan, lebih condong ke wisata dan silaturahmi," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia ruas antara Rawalo hingga Bendung Gerak Serayu dipadati oleh kendaraan yang datang dari arah Jakarta maupun Bandung yang mengarah ke Purwokerto. Kepadatan disebabkan adanya perlintasan sebidang yang menyebabkan kendaraan harus berjalan merayap karena kereta yang melintas setiap 15 menit sekali.

"Rawalo arah Notog ada rel sebidang yang per 15 menit ada kereta lewat," ujarnya.

Sedangkan berdasarkan pantauan detikcom di ruas jalan Pageralang hingga Simpang Empat Buntu terpantau padat merayap, kemacetan terjadi akibat meningkatnya volume kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Ditambah lagi dengan adanya lampu merah yang ada di simpang empat Buntu.

Selain itu, kepadatan juga terjadi sebelum memasuki pasar Wijahan di ruas Banyumas-Yogyakarta. Kepadatan terjadi akibat adanya penyempitan jalur di pasar Wijahan dan persimpangan yang banyak digunakan warga lokal.

Hampir rata-rata meningkatkan volume kendaraan disebabkan banyaknya masyarakat yang ingin menuju pantai untuk berwisata bersama keluarganya. (arb/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads