Gunungan yang merupakan lambang kemurahan Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X itu diperebutkan di halaman Masjid Gede Kauman, Puro Pakualaman dan Kepatihan.
Lima buah gunungan diperebutkan di halaman Masjid Gede Kauman terdiri gunungan lanang, wadon, gepak, darat dan pawuhan. Sedangkan dua buah gunungan lanang lainnya masing-masing diperebutkan di Puro Pakualaman dan Kompleks Kantor Gubernur DIY di Kepatihan.
![]() |
Lima gunungan yang dibawa ke Masjid Gede Kauman dikawal Prajurit Surokarso. Sedangkan gunungan yang dibawa di Kepatihan dikawal prajurit Bugis. Gunungan yang dibawa ke Puro Pakualaman dikawal prajurit Pakualaman, yakni Lombok Abang dan Plangkir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doa itu secara khusus untuk Sri Sultan HB X yakni agar beliau sehat, panjang umur. Gunungan itu sebagai lambang kemakmuran warga masyarakat dan keraton.
![]() |
Usai penghulu mendoakan, lima buah gunungan langsung dirayah warga yang sudah menunggunya. Lima buah gunungan dalam waktu singkat ludes dirayah warga.
Tidak hanya isi gunungan yang berupa sayuran dan hasil bumi, bambu-bambu pengikat pun diambil warga.
Sutarman (60) salah satu warga Kulon Progo mengungkapkan dirinya bersama istri, anak dan cucu sengaja datang ikut merayah agar mendapatkan beberapa isi yang di gunungan. Gunungan itu terbuat dari aneka sayur-sayuran dan beras ketan.
![]() |
"Ini dapat ketan dari gunungan wadon dan kacang panjang dari gunungan Lanang. Nanti disimpan di rumah," katanya.
Rayahan Gunungan Syawal Keraton Yogyakarta Berlangsung Meriah, cek videonya di sini:
(sip/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini