Sosok Danyang Putri Wadang menaiki kereta kencana mengelilingi desa. Ia terlihat cantik mengenakan busana ratu dengan diringi ratusan obor.
Kereta kencana satu kuda yang membawa Danyang Putri Wadang dihias bagaikan kendaraan kerajaan. Gema takbir melantun sepanjang perjalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Desa Margoyoso, Miftahul Huda menuturkan bahwa perayaan malam takbir kali ini berkonsep parade obor yang diikuti 12 RT. Tiap RT menampilkan berbagai cerita unik.
"Sudah sepatutnya malam takbir dirakayan dengan suka ria. Setelah menjalani puasa dan ibadah satu bulan penuh, ini saatnya menikmati kemenangan," ujarnya di sela parade obor kepada detikcom, Kamis (14/6/2018).
Abdul Wachid, tokoh masyarakat setempat menambahkan, parade obor sebagai upaya pelestarian budaya. Selain masih menggunakan alat penerang tradisional (obor) juga mengenalkan sejarah desa.
"Kalau di zamam dulu perayaan malam takbir membawa obor keliling desa. Terlihat guyub dan rukun. Ini coba kita lestarikan," paparnya.
Peserta parade obor semua kalangan masyarakat desa terutama anak-anak.
"Semua masyarakat, tapi mayoritas anak SD dan SMP," lanjutnya.
Agus Sutejo, Ketua RT 1 RW 1 mengaku untuk menghadirkan sosok Danyang Putri Wadang, ada ritual lebih dulu.
"Ada selamatan kecil-kecilan karena danyang ini adalah sosok yang dihormati oleh warga. Untuk keselamatan semua warga desa," tandasnya. (sip/sip)