"Seperti yang kita ketahui, selama ini belum pernah ada partai yang dua kali memenangi Pemilu pasca reformasi. Tahun 2004 Golkar menang, tahun 2009 Partai Demokrat, tahun 2014 PDI Perjuangan. Nah tahun 2019 semoga PDIP kembali menang," ujar Maruarar, usai menghadiri pelantikan pengurus DPC TMP se-Jawa Tengah di Mungkid, Kabupaten Magelang, Sabtu (9/6/2018).
Maruarar mengatakan, belum adanya partai yang menang pemilu selama dua kali secara berturut-turut pasca reformasi menandakan bahwa mempertahankan kepercayaan rakyat jauh lebih sulit dibandingkan merebut kemenangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika tahun 2019 mendatang PDIP bisa kembali memenangkan Pemilu, lanjut Maruarar, maka partai berlambang banteng moncong putih itu akan menjadi satu-satunya yang mampu menang dua kali berturut-turut pasca reformasi.
Maruarar tidak memungkiri, tertangkapnya kepala daerah yang juga kader PDIP dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berpengaruh terhadap partai.
"Ada kepala daerah yang korupsi tentu berpengaruh. Makanya partai kan sangat tegas, siapapun yang kena korupsi apalagi OTT KPK pasti langsung dipecat, karena itu adalah kebijakan partai yang sangat pro terhadap pemberantasan korupsi," katanya.
Menurutnya, dalam setiap kesempatan, Ketua Umum DPP PDIP dan Sekjen PDIP selalu mengingatkan seluruh kader untuk menjauhi korupsi dan narkoba.
"Kita harus akui, dari sekian banyak, tentu ada (kader terjaring OTT KPK). Yang penting, partai membiarkan atau tidak. Untuk PDIP kan sudah bersikap, saya pikir itu adalah langkah yang bagus," urainya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini