Warga yang datang ke kelenteng yang merupakan hadiah dari Sri Sultan HB IX ini dari mulai tukang becak, buruh gendong, juru parkir, ibu rumah tangga dan lainnya. Mereka menukarkan kupo dengan sembako.
"Angsal beras, enten mie, ajeng ngge maem (dapat beras, mie, mau untuk makan). Seneng, Alhamdulilah, maturnuwun," kata salah seorang warga, nenek Wajilah (87) di Klenteng Fuk Ling Miau, Gondomanan, Yogyakarta, Sabtu (9/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keberagaman itu harus dijaga, jangan ada perbedaan, nanti hanya ribut terus," kata Angling Wijaya.
Sistem penukaran kupon ini, lanjut Angling digunakan agar menghindari warga berdesakan.
Danrem 072 Pamungkas Yogyakarta, Brigjen TNI M Zamroni yang tampak hadir di kegiatan ini menyampaikan bahwa semangat berbagi harus terus ditumbuhkembangkan. Dan semangat berbagi ini ada di semua agama.
"Semangat berbagi ini harus terus ditumbuhkembangkan, sehingga bangsa ini menjadi semakin kuat dan maju," kata M Zamroni. (sip/sip)