Meski angka kecelakaan di sepanjang jalur mudik di Kebumen diprediksi akan menurun, namun beberapa titik rawan kemacetan terdapat pada jalur tersebut. Bahkan kemacetan bisa terjadi lebih dari 12 jam setiap harinya.
Salah satu faktor yang menyebabkan kemacetan tersebut karena jalur utama lintas selatan itu dibelah oleh rel kereta api pada beberapa titik. Penumpukan pemudik diperkirakan akan terjadi di perlintasan kereta api yang mengharuskan pengguna jalan berhenti ketika kereta melintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perlintasan kereta api yang menyebabkan kemacetan signifikan ada di Karanganyar, Kecamatan kota dan Kutowinangun, namun yang terparah macetnya biasanya di Karanganyar," ungkap Kasat Lantas Polres Kebumen, AKP Suryo Wibowo, Kamis (7/6/2018).
(Foto: Rinto Heksantoro/detikcom) |
"Setiap kali kereta lewat kan pengguna jalan harus berhenti sekitar 7 menit, kalau dikalikan 100 kereta lebih kan bisa sampai 12 jam lebih macetnya. Belum nanti beberapa titik lain karena adanya pusat keramaian seperti di Pasar Gombong, Karanganyar, Kutowinangun dan Prembun," lanjutnya.
Polres Kebumen melibatkan 564 personel dan dibantu oleh 100 petugas lain dari TNI, Dishub, serta relawan yang dibentuk dalam satgas dan penempatan pospam maupun subpospam. Untuk pospam lebaran, Polres Kebumen menyiapkan 12 pospam dan 9 subpospam.
(Foto: Rinto Heksantoro/detikcom) |
"Jalur alternatif nanti kita pecah di daerah Sempor dan Gombong dan kita arahkan ke selatan melalui jalan Daendels," pungkasnya. (mbr/mbr)












































(Foto: Rinto Heksantoro/detikcom)
(Foto: Rinto Heksantoro/detikcom)