Pangdam IV/Diponegoro Kagumi Pengajaran di Ponpes Wali Tuntang

Pangdam IV/Diponegoro Kagumi Pengajaran di Ponpes Wali Tuntang

Eko Susanto - detikNews
Kamis, 31 Mei 2018 20:32 WIB
Foto: Eko Susanto/detikcom
Semarang - Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto mengagumi metode belajar di Pondok Pesantren Wakaf Literasi Islam Indonesia (Wali) Tuntang, Kabupaten Semarang. Keberadaan Ponpes Wali dinilai memiliki visi menjadi pusat Islam modern.

"Saya hari ini berkunjung ke Ponpes Wali. Sebetulnya, sudah beberapa waktu saya ingin ke sini. Karena saya mendengar, saya membaca Pondok Pesantren Wali ini luar biasa," katanya saat melakukan kunjungan beserta rombongan di Ponpes Wali di Candirejo, Tuntang, Kabupaten Semarang, Kamis (31/5/2018), sore.

Keberadaan Ponpes Wali, kata Pangdam, mempunyai visi yang jauh, kemudian akan menjadi pusat Islam modern.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam arti Islam yang moderat, kemudian Islam yang toleransi menghormati agama-agama lain," ujarnya.
Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI WuryantoPangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Wuryanto Foto: Eko Susanto/detikcom

Ia menambahkan, telah mendengarkan penjelasan dari pengasuh Ponpes Wali mengenai metode pengajaran sehingga santri-santri cepat sekali memahami.

"Tadi pengasuh ponpes sudah menjelaskan panjang, lebar, bagaimana metode pengajaran sehingga santri-santri itu cepat sekali untuk memahami, bukan saja menghafal, tapi memahami isi dari semua kitab, alquran termasuk di dalamnya. Kemudian bagaimana untuk mengimplementasikannya," ujar Wuryanto.

Lebih lanjut, Wuryanto mengungkapkan, terkait dengan ancaman terhadap Indonesia pada umumnya yakni masalah tidak toleransi, kemudian masalah terorisme dan lain-lain.

"Alhamdulillah apa yang disampaikan, diajarkan disini adalah menangkal itu semuanya. Dan saya lihat santri-santri di sini memang diberi wawasan-wawasan yang luar biasa, wawasan internasional sehingga tantangan kedepan sebagai bagian dari warga negara dan komponen bangsa Indonesia ini, mereka akan mampu menghadapi hakikat ancaman yang harus memang dihadapi oleh seluruh komponen bangsa ini," tuturnya.

Sementara itu, pengasuh ponpes Wali Kiai Anis Maftuhin mengatakan, Ponpes Wali dirintis sejak tahun 2016 lalu. Santri yang belajar tidak dipungut biaya apapun. Demikian pula dengan para pengasuh juga tidak dibayar.

"Santri-santri di sini tidak ada yang membayar, termasuk pengasuhnya tidak dibayar," katanya. (bgs/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads