Amanda adalah warga Pondok Majapahit 1, Desa Bandungrejo, Mranggen, Demak pergi dari rumahnya sejak, Minggu (27/5) hingga kini belum juga pulang.
Saat detikcom menghubungi ibu korban, Artiningsih, didapat informasi bahwa Amansa sudah pernah mengutarakan akan pergi dari rumah jika dipaksa hidup di asrama sekolahnya. Amanda merupakan siswi salah kelas satu SMP swasta di Kota Semarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, ia memilih anaknya hidup di asrama untuk kepentingan kebaikan masa depan anaknya tersebut. "Saya sudah bilang, keputusan itu untuk kebaikan masa depannya. Biar belajarnya fokus," paparnya.
Sejak hilang empat hari lalu, Artiningsih tidak mampu mehanan kesedihannya. Selain suaminya yang sudah meninggal dunia, selama ini ia merawat Amanda sendiri meski dalam keterbatasan karena mengalami stroke.
"Saya ini sakit stroke. Amanda anak kedua, tapi kakaknya sudah berkeluarga dan tinggal di Palu. Sudah dicari ke kerabat yang lain ke teman-teman sekolahnya tapi tidak ketemu. Saya sudah (lapor) ke Polsek dan tadi malam ke Polda. Semoga cepat ketemu," terangnya.
Kapolsek Mranggen AKP Son Haji menuturkan bahwa pihak keluarga sudah melaporkan atas hilangnya Amanda. Sejauh ini, pihak keluarga juga telah melakukan pencarian ke sejumlah tempat, namun belum ditemukan. (mbr/mbr)











































