Dini hari tadi, Gunung Merapi kembali meletus freatik dengan ketinggian kolom asap mencapai 6 km. Lalu seperti apa aktivitas di sekolah yang masuk kategori Sekolah Siaga Bencana (SSB) tersebut?
Pantauan detikcom di SD N Srunen pagi tadi, seluruh siswa kelas 1-5 masuk seperti biasa. Mereka mengikuti ujian tes kendali mutu atau ujian kenaikan kelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski menjadi salah satu sekolah yang jaraknya paling dekat dengan puncak Merapi ditambah saat ini status Merapi menjadi Waspada (level 2), Suwarni mengaku kegiatan sekolah tetap berjalan normal.
"Sejak meletus pertama 11 Mei lalu, aktivitas sekolah tetap berjalan, siswa masuk semua," jelasnya.
![]() |
Guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pihak sekolah telah menyiagakan kendaraan yang sewaktu-waktu siap mengevakuasi para siswa dan guru.
"Ada juga truk disiapkan pak carik, juga mobil dari relawan. Kalau relawan datang baru hari ini, kita jadi merasa tenang karena beban semakin ringan. Tidak seperti kejadian tanggal 11 Mei lalu, anak-anak baru kerja bakti tahu-tahu meletus, jadi panik," paparnya.
Data dari Pusdalops BPBD Sleman, tim dari Posko Utama Penanggulangan Bencana Erupsi Merapi BPBD Sleman melakukan pendampingan di 7 sekolah dasar dengan membawa armada evakuasi. Yakni SD Sanjaya Tritis, SD Kaliurang 1, SD Kaliurang 2, SD Srunen, SD Kepuharjo, SD Umbulharjo, dan SD Glagaharjo. Seluruhnya termasuk SD di Sleman yang paling dekat dengan puncak Merapi.
"Pukul 10.00 WIB siswa sudah pulang dari sekolah masing-masing dan sudah dijemput oleh orang tua siswa," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini