"Ada 12 barak, tersebar di Kecamatan Turi, Tempel, Pakem, Cangkringan, Ngemplak. Seluruhnya kondisi baik," kata Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Joko Supriyanto, di Posko Utama BPBD Sleman di Jalan Kaliurang Km 17, Pakem, Selasa (22/5/2018).
Selain itu BPBD juga telah mengecek kesiapan jalur evakuasi dan alat peringatan dini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jalur evakuasi sudah siap, ada papan petunjuk menuju titik kumpul dan barak pengungsian. Kita juga cek alat EWS, ada sekitar 20an yang berfungsi normal," jelasnya.
Alat peringatan dini bisa dibunyikan oleh petugas dari posko BPBD dan menyala otomatis jika status Merapi masuk ke level awas. Ada sekitar 20an alat peringatan dini yang akan dinyalakan atau otomatis menyala ketika ada aktivitas pergerakan tanah di puncak Merapi, termasuk aktivitas jika terjadi banjir lahar hujan dengan tingkat elevasi tertentu.
Meski sejauh ini belum ada perintah bagi warga untuk mengungsi, namun langkah tersebut diambil BPBD untuk mengantisipasi sejak dini jika sewaktu-waktu ada peningkatan aktivitas Merapi.
"Hasil rapat dengan Bupati, masyarakat diimbau tidak perlu terlalu panik tapi harus tetap waspada. Juga belum ada perintah untuk mengungsi karena radius bahaya baru 3 kilometer dan itu tidak ada permukiman penduduk," imbuhnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini