"Saya minta nasihat beliau. Nasihat tentang apa beda negara dan pemerintah, bagaimana menjaga memori kolektif bangsa Indonesia, bagaimana menjaga agar pemerintahan tetap inovatif melihat keadaan dan mengantisipasi zaman. Dan juga ada nasihat pribadi tentang gaya saya bicara," kata Fahri di kantor Gubernur DIY, Selasa (22/5/2018).
Sultan, kata Fahri, menasihatinya agar ketika berbicara menimbang keadaan masyarakat. Namun demikian, menurut Fahri, Sultan menyadari kecenderungan orang pesisir dan Sultan bisa membaca kelebihan maupun kelemahan orang pesisir maupun orang di pedalaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sepakat bahwa budaya sebagai tenaga sejarah, kebudayaan Indonesia sebagai kekuatan laten dalam imajinasi publik kita. Ada yang namanya alam bawah sadar bangsa yang harus dijaga,"katanya.
Lebih lanjut, Fahri Hamzah menepis jika pertemuan itu berkaitan dengan peta politik tahun 2019. "Beliau bilang kita jangan bicara politik," tukas Fahri. (mbr/mbr)











































