"Untuk kali ini (erupsi freatik) tidak ada tanda-tanda sama sekali. Jadi begitu sangat mendadaknya, thermal kita merekam langsung naik dengan tiba-tiba," kata Hanik kepada wartawan di kantornya, Senin (21/5/2018).
"Erupsi kedua (pukul 09.28 WIB) juga terjadi mendadak," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gunung Merapi Kembali Erupsi Freatik |
Menurutnya, kali ini erupsi freatik yang muncul berbeda dengan erupsi freatik pada tanggal 11 Mei lalu. Pada saat itu, sebelum erupsi freatik meletus grafik thermal milik BPPTKG Yogyakarta memberikan tanda-tanda.
"(Erupsi freatik tanggal 11 Mei) thermal kita masih merekam adanya sedikit kenaikan, kemudian sempat turun lagi barunya naik. Kalau ini (erupsi freatik dinihari tadi) benar-benar langsung naik dan menghasilkan abu," ungkapnya.
Meski demikian, Hanik mengimbau warga di sekitar lereng Merapi tetap tenang. Sebab, letusan freatik adalah karakteristik Gunung Merapi sejak dahulu.
"(Harapannya) masyarakat tidak ada aktivitas pendakian sampai jarak 2 KM dari pusat. Untuk kesehatan dihmbau masyarakat agar menggunakan masker, karena memang abu vulkanik bagaimanapun itu berbahaya untuk pernafasan," tutupnya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini