Warga yang datang ke kolam petilasan Joko Tingkir Senjoyo ini, silih berganti. Untuk berenang atau siblon di kawasan ini terbagi di Sendang Lanang dan Sendang Puteri.
Kemeriahan ini telah terasa sejak usai salat zuhur, warga datang bukan hanya Kabupaten Semarang, Kota Salatiga tapi juga dari daerah lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana padusan di Umbul Senjoyo, Tengaran, Kabupaten Semarang. Foto: Eko Susanto/detikcom |
Tarif parkir sepeda motor Rp3.000 dan mobil Rp5.000.
"Nanti saat malam selikuran biasanya ada hiburan dan ramai juga," ujarnya.
Suasana padusan di Umbul Senjoyo, Tengaran, Kabupaten Semarang. Foto: Eko Susanto/detikcom |
Salah seorang pengunjung Umbul Senjoyo, Maryanto Dwi Rahayu (15), mengatakan pada menjelang Bulan Ramadan tahun lalu dia padusan di Kali Pancur, Kopeng.
"Kami datang ke sini berempat. Kami memilih di sini airnya bersih dan saat mandi rasanya segar," ujarnya di temui usai padusan di Senjoyo.
Penjual Bakwan Jembak. Foto: Eko Susanto/detikcom |
Selain itu, saat berada di kawasan Umbul Senjoyo ini ada salah satu makanan khas yakni bakwan jembak. Bakwan ini terbuat dari daun selada air.
"Kami telah habis 3 sak terigu, untuk satu saknya 25 kg. Kebanyakan membeli oleh-oleh bakwan jembak," kata penjual Bakwan Jembak, Mbok Tomblok. (sip/sip)












































Suasana padusan di Umbul Senjoyo, Tengaran, Kabupaten Semarang. Foto: Eko Susanto/detikcom
Suasana padusan di Umbul Senjoyo, Tengaran, Kabupaten Semarang. Foto: Eko Susanto/detikcom
Penjual Bakwan Jembak. Foto: Eko Susanto/detikcom