"Pendakian Gunung Merapi dari Sapuangin (Klaten) maupun dari Selo (Boyolali) ditutup," kata Kepala Balai TNGM, Ammy Nurwati, saat dihubungi detikcom, Sabtu (12/5/2018).
Menurutnya, penutupan dalam rangka pengamanan dan kewaspadaan pasca aktivitas letusan freatik kemarin. "Sampai situasi dan kondisi di lapangan kondusif. Nanti penutupan sampai kapan, menunggu hasil evaluasi," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penutupan kualitatif, sampai abu tidak mengganggu pendaki dan pengunjung," imbuhnya.
![]() |
Sementara itu, sebagian warga Sleman terutama di wilayah yang terdampak hujan abu vulkanik pasca letusan freatik Gunung Merapi, hari ini bergotong-royong membersihkan sisa abu vulkanik.
"Pembersihan ada yang sifatnya gotong-royong, di halaman rumah warga dan jalan. Dan ada yang mengajukan permintaan bantuan relawan terutama di fasilitas umum seperti sekolah dan Puskesmas. BPBD mengerahkan 7 truk tanki," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan.
Fasilitas pendidikan yang terdampak hujan abu di antaranya SD Kaliurang 1, SD Kaliurang 2, TK N Pangukan, TK ABA Boyong, dan SMP N 2 Pakem. Lalu juga Puskesmas Pembantu Kaliurang. Menurut Makwan, ketebalan abu vulkanik tiap titik berbeda-beda. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini