Direktur Lalu Lintas Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Pandu Yunianto, usai memberangkatkan peserta touring sepeda mudik lebaran 2018, langsung menuju tempat pemberhentian bus di terminal Kota Bengawan itu.
Pandu langsung mengecek kondisi fisik bus, mulai dari ban, pembersih kaca (wiper), rem tangan dan lampu. Dia juga menyoroti pelat nomor yang warnanya memudar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan pengecekan tersebut, diharapkan perusahaan bus dapat segera memperbaiki armadanya jika ditemukan kondisi tak laik jalan. Kemenhub juga menyiapkan sanksi bagi perusahaan bus yang tidak tertib.
"Sanksi yang tidak memenuhi, pertama ditilang. Kedua, dilarang operasi. Sesuai undang-undang memang ditilang atau dilarang operasi," kata dia.
Sementara itu, Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi, Joko Supriyanto, mengatakan sejak pagi ini terdapat 20 bus AKDP dan AKAP yang dilakukan uji kelaikan. Menurutnya kondisi bus sudah laik jalan.
"Hanya ada satu bus tadi, tapi bukan karena kondisi fisik. Bus tersebut dari barat harusnya berhenti di Yogyakarta tapi bisa sampai sini," kata Joko.
Jumlah pelanggaran saat ini, kata Joko, sudah jauh menurun. Perusahaan bus kini dia sebut lebih memiliki kesadaran untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Joko mengatakan cek kelaikan sudah rutin dilaksanakan setiap hari. Memasuki masa arus mudik 2018, pihaknya mengaku akan lebih intens mengadakan pengecekan.
"Masa mudik ini, pengawasan lebih detail karena banyak bus yang keluar untuk angkutan lebaran. Jangan sampai kecelakaan terjadi akibat kondisi bus yang tidak laik jalan," tutupnya. (sip/sip)











































