Komisioner KPU Banjarnegara Warjito mengatakan, saat ini pihaknya sedang mmendata terkait jumlah pemilih yang menjadi korban gempa di Desa Kasinoman, Kertosari, Plorengan dan Sidakangen. Nantinya, para korban masih berada di pengungsian akan dibuatkan TPS di daerah pengungsian.
"Opsi mendirikan di lokasi pengungsian dengan pertimbangan hampir seluruh warga di satu dusun atau desa menjadi korban gempa. Dan mereka harus mengungsi karena rumahnya rusak," ujarnya saat ditemui di kantor KPU Banjarnegara, Rabu (2/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi tersebut, pihaknya juga berencana memberi formulir A5 kepada para korban gempa agar bisa menggunakan hak pilih di TPS lain. Mengingat di masing-masing TPS memiliki cadangan 2,5 persen surat suara.
Di sisi lain, KPU melalui PPK dan PPS memberi sosialisasi kepada para korban gempa terkait pelaksanaan Pilgub Jateng. Menurutnya, meski sedang berduka karena bencana gempa, namun mereka juga mempunyai hak untuk menggunakan hak suaranya.
"Melalui PPK dan PPS kami sosialisasi terkait Pilgub. Kami tahu mereka sedang berduka, tetapi kami harus memfasilitasi agar mereka menggunakan hak suaranya," tuturnya.
Berdasarkan data terakhir dari BPBD Banjarnegara, sedikitnya 3.786 jiwa mengungsi akibat gempa di Kalibening. Jumlah tersebut berkurang setelah sebagian pengungsi dipulangkan.
Sementara itu, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono menuturkan, pembangunan rumah kembali korban gempa ditarget selesai dalam 6 bulan. Mereka akan dibangunkan rumah tipe 36 di lokasi yang sama dengan rumah sebelumnya.
"Untuk pembangunan rumah kembali ditarget 6 bulan. Sebelum rumahnya jadi, para korban diberi bantuan Rp 500 ribu per rumah per bulan untuk sewa rumah," jelasnya. (sip/sip)