"Kita klarifikasi ke sekolahnya, guru datang ke bengkel, hasil klarifikasi kita dapat penjelasan ternyata anak itu tidak ada orang tuanya, yatim piatu," kata Kepala Dukuh Sangurejo, Sehadi Utomo (50), saat ditemui wartawan, Senin (30/4/2018).
Mendapat jawaban dari guru sang bocah yang duduk di kelas 2 SMP ini, Sehadi dan pemilik bengkel, Arif Alfian (37) mengaku terkejut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita langsung terkejut, kok moralnya seperti ini, mencuri. Malamnya wali anak ke sini, minta maaf atas perbuatan anak tersebut, kita maafkan. Kita juga mohon maaf tidak tahu anak yatim piatu, kalau tahu kita (Alfian) tak mungkin seperti itu," jelas Suhedi.
![]() |
Suhedi menjelaskan bocah itu sengaja dihukum oleh Alfian untuk memberikan efek jera. Juga untuk meredam emosi warga.
"Tujuan kami selamatkan anak secara fisik, kedua jangan sampai masa depan anak suram," kata Suhedi.
Tonton videonya:
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini