Aksi 3 Penari Pentas 24 Jam Nonstop untuk Hari Tari Dunia di Solo

Aksi 3 Penari Pentas 24 Jam Nonstop untuk Hari Tari Dunia di Solo

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Minggu, 29 Apr 2018 09:40 WIB
Pentas tari dalam pembukaan Hari Tari Dunia di halaman rektorat ISI Surakarta. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
Solo - Hari Tari Dunia (HTD) kembali diperingati untuk ke-12 kalinya oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Seperti tahun-tahun sebelumnya, HTD pada hari ini dilaksanakan 24 jam nonstop.

Hitungan mundur menandai dimulainya perhelatan akbar itu. Tepat pukul 06.00 WIB, para penari pun muncul ke halaman rektorat ISI Surakarta dan mulai berlenggak-lenggok menyajikan berbagai tarian.

Tampak tiga orang penari wanita menjadi 'tokoh utama' yang bakal terus menari hingga 24 jam ke depan. Mereka adalah Wirastuti Wiraningtyas asal Surakarta, Sri Anjani Safitri asal Sumedang, Agatha Irena Praditya asal Yogyakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kali ini kami mengambil tema Menguak Peradaban. Bagaimana setiap kebudayaan itu memiliki bahasa gerak yang beragam, dan inilah yang seharusnya mendukung persatuan di semua peradaban," kata Rektor ISI Surakarta, Dr Guntur, M Hum dalam sambutannya, Minggu (29/4/2018).

Selain tiga penari 24 jam, terdapat pentas tari lain yang juga diselenggarakan 24 jam dengan pemain yang bergantian. Pentas dibagi dalam beberapa lokasi, yakni di pendapa, Teater Besar, Teater Kecil dan Teater Kapal.

Sedikitnya terdapat 160 kelompok seni yang turut berkontribusi dalam terselenggaranya peringatan HTD tersebut. Mereka terdiri dari seniman, mahasiswa perguruan tinggi seni maupun nonseni, sanggar tari, siswa SMP, SMA dan SMK.

"Mereka berasal dari Atambua-Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sintang-Kaltim, Majalengka, Kudus, Surabaya, Tegal, Gunungkidul. Dari luar negeri ada Prancis dan Tiongkok," ujar Humas ISI Surakarta, Esha Karwinarno.

Tak hanya tarian, ISI Surakarta juga menggelar pameran seni dan bedah buku karangan kritikus tari Sal Murgiyanto. Pada puncak acara 24 jam menari, akan ditampilkan orasi budaya gagasan dan pemikiran Garin Nugroho. (sip/sip)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads