Pantauan detikcom, Kamis (26/4/2018), tampak empat buah karangan bunga berdiri di gerbang sekolah. Pada karangan bunga, tertulis pesan-pesan protes ke Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta dengan cara menggelitik.
Isinya antara lain 'SAVE SMPN 5 SKA', 'Ojo Gur Iso Gawe Loro, Ati-ati Ngko Yen Dicokot Mbi Butho' (Jangan hanya bisa membuat sakit, hati-hati nanti digigit raksasa). Sekolah itu memang terkenal dengan patung butho atau raksasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Ikatan Alumni SMP N 5 Surakarta, Roko Patria mengatakan karangan bunga memang sebagai bentuk protes atas pemindahan sekolah itu. Karangan bunga sudah dipajang sejak Selasa (24/4) lalu.
"Kami mendukung pemkot mendirikan sekolah baru di Mojosongo. Tapi tidak perlu memindahkan sekolah yang sudah ada," ujarnya melalui telepon.
Diwawancara terpisah, Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, memilih tak memedulikan aksi karangan bunga tersebut. Menurutnya, lebih penting memikirkan pendidikan generasi penerus bangsa dibandingkan alumni.
"Alumni itu nggak berpikir. Yang penting tu saya mikir rakyat, bukan mikir alumni," kata Rudy.
Pemindahan sekolah menurutnya merupakan bagian dari pemerataan pendidikan di Solo. Rencana tersebut dia pastikan mulai dilaksanakan tahun ini.
"Kesejahteraan masyarakat akan terwujud kalau sekolah itu lokasinya dekat. Anak-anak pasti akan jadi anak yang cerdas. Tahun ini kelas satu dulu yang pindah ke sana," ujar dia. (sip/sip)