Rumah warga yang rusak cukup parah salah satunya terjadi di RT 03, RW 8 Dusun Sorowajan, Bantul. Salah satunya adalah rumah milik Gandung yang kini tak bisa dihuni.
"Atap rumah saya semuanya hilang, asbesnya beterbangan dan pecah," kata Gandung kepada wartawan di rumahnya, Rabu (25/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu muncul angin kencang saya mau menutup pintu belakang. Sebelum pintunya tertutup tahu-tahu asbesnya semua sudah beterbangan," ungkapnya.
Setelah itu, Gandung mencari tempat perlindungan di dalam rumah. Sementara istri dan anaknya lari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.
"Barang-barang di dalam rumah tidak ada yang mengalami kerusakan. Cuma atap rumah hancur," paparnya.
Gandung menuturkan, setelah kejadian dia dibantu warga memasang terpal di atap rumahnya. Upaya itu dia lakukan agar dia bisa berteduh karena pada Selasa malam sempat turun hujan.
Untuk memperbaiki rumah yang rusak, Gandung harus membeli 22 lembar seng. Ia mengaku nekat membeli 22 seng tersebut agar rumah bisa ditempati, meski dirinya tak memiliki uang.
"Saya beli 22 seng, satu sengnya seharga Rp 66 ribu. Terus terang itu sengnya beli dari uang hutang," ucap Gandung yang sehari-hari bekerja sebagai tukang kebersihan kampung atau tukang sampah ini.
Video 20Detik: Dahsyatnya Angin Puting Beliung di Yogyakarta
(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini