Debat Sengit Antara Ida dan Yasin Soal Kemiskinan hingga Ponpes

Debat Sengit Antara Ida dan Yasin Soal Kemiskinan hingga Ponpes

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Sabtu, 21 Apr 2018 08:25 WIB
Debat Cagub Jateng putaran pertama di Semarang, Jumat (20/4). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom
Semarang - Debat Cagub Jateng putaran pertama telah rampung digelar di Semarang malam tadi. Perdebatan berjalan seru dan bisa dibilang panas antar paslon.

Acara debat Cagub Jateng di Hotel Patra, Semarang semalam dibagi dalam lima segmen. Tampak beberapa poin diperdebatkan secara sengit oleh para paslon.

Salah satunya saat Cagub Taj Yasin dan Ida Fauziyah membicarakan soal target menurunan angka kemiskinan. Yasin mengomentari target penurunan angka kemiskinan yang diserukan pasangan Sudirman Said-ida Fauziyah yakni dari 12 persen menjadi 6 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yasin mengatakan bahwa selama Ganjar menjabat Gubernur Jateng dan dirinya angota DPRD Jateng, koordinasi dengan semua pihak sudah dilakukan untuk menurunkan angka kemiskinan. Dan penurunan kemiskinan yang masuk akal yaitu 2,2 persen.


"Banding Jatim dan lainnya, alhamdulillah kita terbaik. Mbak Ida punya program menurunkan kemiskinan dari 12 persen jadi 6 persen. Mau tanya, di dunia mana bisa turunkan sebesar itu?" tanya Yasin.

Ida kemudian menjawab dengan nada tegas dan tinggi, "Di dunia Jawa Tengah ketika saya dan Pak Dirman terpilih."

Ida menyebutkan saat Bibit Waluyo menjabat sebagai Gubernur Jateng, angka kemiskinan turun 5,7 persen. Sehingga targetnya masuk akal menurut Ida.

Perdebatan keduanya berlanjut soal perhatian Pemerintah Provinsi Jateng terhadap pesantren dan madrasah diniyah. Ida menyebut selama ini Pemprov Jatim tak memberikan perhatian kepada lembaga pendidikan keagamaan yang ada.


Untuk itu dia berjanji akan menggelontorkan bantuan sosial sebesar Rp 100 juta untuk pondok pesantren dan untuk madrasah diniyah sebesar Rp 110 miliar per tahun.

Taj Yasin menanggapi pernyataan Ida. Dia menyampaikan UU 23 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa lembaga yang dibantu harus berbadan hukum.

Sedangkan saat ini banyak pondok pesantren, tidak hanya di Jawa Tengah, tapi juga di seluruh Indonesia yang sedang mengurus perizinan. Kemudian dia berjanji akan menggelontorkan dana Rp 331 miliar untuk lembaga pendidikan keagamaan. Selain itu dia juga menyatakan akan memberi pendampingan pada proses dan sistemnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads