Kembangkan Ekonomi Syariah Lewat Spirit Sarekat Dagang Islam

Kembangkan Ekonomi Syariah Lewat Spirit Sarekat Dagang Islam

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Kamis, 19 Apr 2018 17:13 WIB
Penandatanganan komitmen peserta FGD untuk mengembangkan ekonomi syariah. (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Solo - Penerapan ekonomi berbasis syariah di Indonesia masih cenderung rendah, meskipun belakangan sudah mulai meningkat. Melalui spirit Sarekat Dagang Islam (SDI), masyarakat diharapkan menggunakan sistem syariah sebagai solusi dari masalah perekonomian.

Hal tersebut mengemuka dalam focus group discussion (FGD) 'Menggali sejarah dan mengangkat spirit kolaborasi kawasan Kampung Batik laweyan masa lalu untuk pemberdayaan ekonomi syariah masa depan' di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Surakarta, Kamis (19/4/2018).

Ketua Umum Gabungan Koperasi Batik Indonesia, Abdul Haris, terinspirasi Kampung Batik Laweyan yang dahulu digerakkan oleh SDI. Para tokohnya, seperti Samanhudi, HOS Cokroaminoto dan Agus Salim mampu menggerakkan perekonomian masyarakat melalui sektor perdagangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"SDI mampu tumbuh tanpa industri keuangan. Kata kuncinya adalah kebersamaan, sesuai prinsip syariah. Jadi syariah di sini hadir sebagai solusi, bukan sebagai masalah," kata Haris.

Dia juga menyebut, pascaruntuhnya Uni Soviet, sosialisme bukan lagi menjadi lawan dari kapitalisme. Saat ini, ekonomi syariah diyakini bakal menjadi lawan dari kapitalisme.

Pakar sejarah Universitas Sebelas Maret (UNS), Prof Warto, pergerakan SDI mampu berkembang karena landasan spiritualitas pedagang yang bertumpu pada nilai-nilai Islam.

"Islam saat itu belum sebagai ideologi, tapi sebagai identitas kultural masyarakat. SDI menjadi kuat, survive, karena mengembangkan kebersamaan menjadi satu kekuatan," ujar Warto.

Sementara, Direktur Eksekutif Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, Anwar Bashori, menjelaskan bahwa ekonomi syariah justru sudah berkembang di negara-negara yang bukan basis Islam. Malahan, Indonesia masih menjadi negara tujuan pasar.

Bisnis halal, kata dia, saat ini bukan hanya dalam bentuk makanan. Namun berkembang di sektor lain, seperti pakaian, kosmetik, perhotelan dan perbankan.

"Thailand justru bervisi menjadi dapur halal dunia. Tiongkok jadi pengekspor baju muslim tertinggi ke Timur Tengah. Korea mengembangkan kosmetik halal. London, Inggris, sebagai pusat keuangan syariah di Barat," ujar Anwar.

Meski demikian, Indonesia berpotensi besar menjadi pemain dalam perkembangan bisnis dunia melalui ekonomi syariah. Sebab, masyarakat kalangan bawah sudah memulai hal tersebut.

"Dari bottom up (masyarakat) dan top down (pemerintah) sudah memulai. Tinggal bagaimana menyinergikan keduanya," pungkasnya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads