Kapolres Banjarnegara AKBP Nona Pricillia Ohei mengatakan, korban anak-anak memiliki ketakutan sendiri dengan adanya bencana gempa bumi Rabu (18/4) lalu. Sehingga dengan mengajak bernyanyi dan bermain diharapkan dapat menghibur dan membuat anak lebih tenang.
"Kami punya agenda rutin untuk melakukan trauma healing khususnya anak korban bencana. Baik gempa bumi, tanah longsor atau bencana lainnya," kata Nona di SDN 2 Sidakangen yang saat ini digunakan untuk pengungsian, Kamis (19/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendampingan ini terus dilakukan di sejumlah titik pengungsian. Diharapkan anak-anak korban bencaba gempa bumi tidak berlarut-larut dalam ketakukan akibat bencana alam ini.
Dari puluhan anak tersebut, dua di antaranya adalah fandi dan Sri Rejeki yang merupakan adik kandung Asep (11) warga Desa Kasinoman yang neninggal dunia akibat tertimbun material. Selain kehilangan saudara kandunya rumahnya pun roboh.
Sebanyak 100 personel dikerahkan setiap harinya di lokasi bencana. Jumlah tersebut termasuk bantuan dari Brimob Kabupaten Pekalongan. Salah satu tugas mereka adalah mengamankan barang-barang korban gempa bumi bersama TNI BPBD dan relawan lainnya.
"Karena memang banyak barang-barang yang masih ditinggal jadi harus dijaga. Dipastikan tidak ada orang luar yang masuk ke lokasi gempa," tegasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini