Ratusan pegiat pramuka datang ke komplek makam raja-raja Mataram di Imogiri, Bantul. Sesuai aturan tradisi yang berlaku di pemakaman tersebut, para peziarah yang akan masuk kompleks pemakaman harus meneganakan busana tradisional Jawa peranakan.
Wakil Ketua Kwartir Nasional Bidang Pembinaan Anggota Dewasa, Susi Yuliyati, mengatakan kegiatan ziarah ini dalam rangka meneladani sosok Sri Sultan HB IX sebagai tokoh dan Bapak Pramuka di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca juga: Pandu Agung Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Bapak Pramuka Indonesia
Susi menjelaskan, Hari Bapak Pramuka Indonesia jatuh setiap tanggal 12 April, diambil dari hari kelahiran Sri Sultan HB IX. Menurutnya, setiap tanggal 12 April nantinya akan diperingati sebagai Hari Bapak Pramuka Indonesia.
Selain dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, kata Susi, sosok Sri Sultan HB IX juga dikenal sebagai Pandu Agung di Indonesia. HB IX juga merupakan tokoh yang berjasa menghimpun lebih dari 60 organisasi kepanduan bergabung menjadi Gerakan Pramuka.
"Tahun 1961 itu semua organisasi kepanduan melebur diri menjadi Gerakan Pramuka. Pada waktu itu kan sebelumnya semua (organisasi kepanduan) berafiliasi dengan partai politik. Nah, keterikatannya dengan partai politik dipisahkan," lanjutnya.
Susi menerangkan, selain dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, Sultan HB IX juga dikenal sebagai Pandu Agung di Indonesia. Gelar tersebut disematkan ke Sri Sultan HB IX atas jasanya melebur organisasi kepanduan menjadi organisasi gerakan Pramuka.
"Bung Karno mengangkat (HB IX) sebagai Pandu Agung," sebutnya.