"Sampai sesi kedua ini, secara umum semua berjalan lancar," kata Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Boyolali, Suyanta, kepada wartawan Senin (9/4/2018).
UNBK tingkat SMA di Boyolali diikuti 28 sekolah baik negeri maupun swasta. Sedangkan jumlah peserta total sebanyak 3.944 siswa. Terdiri kelas IPA sebanyak 1.953 orang, kelas IPS sebanyak 1.959 dan program bahasa sebanyak 32 siswa.
"Hari ini ujiannya mata pelajaran Bahasa Indonesia," jelas Kepala SMA Negeri 2 Boyolali ini dihubungi melalui telepon selulernya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan dari 28 SMA tersebut seluruhnya sudah melaksanakan UNBK. Hanya saja, ada satu SMA yang terpaksa meminjam laboratorium komputernya milik SMP yang masih dalam naungan satu yayasan.
"Tidak ada SMA yang gabung (ke sekolah lain). Tapi ada satu SMA yang menggunakan fasilitas SMP. Karena dia (sekolah tersebut) belum punya (Laboratorium komputer). Sekolah swasta, tetapi masih dalam satu yayasan," ungkapnya.
Sekolah tersebut, terang Suyanta, yakni SMA Tunas Harapan, Ampel. Mereka meminjam laboratorium komputer milik SMP Kanisius Ampel, yang lokasinya juga berdekatan.
"Jadi sebenarnya miliknya mereka juga, artinya secara umum milik sendiri," imbuh dia.
Menurut dia, demi kelancaran UNBK semua sekolah di Boyolali telah melakukan antisipasi. Berkait dengan antisipasi listrik padam, pihak sekolah sudah menyiapkan genset. Sedangkan untuk jaringan internet, pihak Telkom juga terus memantau.
"Semua peralatan siap dan sampai saat ini semua lancar-lancar saja. Tidak ada gangguan," tandas Suyanta.
(bgs/bgs)