"Masalah kemiskinan akan menjadi prioritas program kerja. Kami menargetkan memangkas angka kemiskinan dari 12 persen menjadi enam persen," papar Sudirman di acara Foreign Correspondent Club (JFCC), Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Dia melanjutkan, program kerjanya akan fokus pada tiga hal, yakni penciptaan pemerintahan yang bersih, penciptaan lima juta lapangan kerja, dan percepatan pembangunan Jateng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu saya mengajak orang-orang baik untuk masuk ke dunia politik agar politik kita tidak diisi oleh orang-orang bermasalah," lanjutnya.
Dia juga menyampaikan keprihatinan atas banyaknya kepala daerah dan anggota legislatif yang terlibat kasus korupsi dan harus berurusan dengan KPK.
"Dengan masuknya orang-orang baik ke dalam politik hal seperti ini bisa dikurangi," terang dia.
Menjawab pertanyaan forum terkait penggunaan politik identitas untuk kampanye, Pak Dirman menyatakan, Indonesia sangat beragam, terdiri atas berbagai suku bangsa, bahasa, dan agama. Sehinga politik identitas sulit untuk dihindari.
Yang penting, jelas dia, politik identitas tidak dipakai untuk menjelek-jelekkan lawan politik.
"Di Bali, tidak mungkin memilih gubernur orang Papua. Di Solo, meskipun Pak Jokowi punya mantu orang Sumatera Utara, sulit orang Batak menjadi Wali Kota di Solo," imbuhnya. (sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini