Jenazah tiba di halaman Balai Kota Surakarta pukul 13.00 WIB. Peti jenazah yang dibalut kain hijau dan untaian melati itu kemudian diangkat petugas Satpol PP menuju Pendapi Gede.
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kemudian menggelar upacara penghormatan kepada wali kota era sebelum Joko Widodo itu. Upacara dipimpin oleh Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam upacara, Rudy, sapaan wali kota, menyampaikan bahwa Slamet Suryanto telah banyak memberikan kontribusi bagi Kota Solo. Dia menyebut Slamet sebagai pekerja keras dan orang yang disiplin.
"Semasa bertugas, beliau merupakan seorang pekerja keras dan selalu disiplin. Jasa-jasa beliau selama memimpin Kota Surakarta akan selalu dikenang oleh masyarakat," katanya.
Slamet Suryanto merupakan Wali Kota Surakarta periode 2000-2005. Sebelumnya, Slamet pernah menjadi anggota DPR RI pada 1999-2000.
Slamet juga dikenal sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) loyalis Megawati Soekarnoputri. Saat PDI terpecah, dia tegas mendukung Megawati, sampai nama PDI Pro-Mega dikenal masyarakat.
"Saya ingat bersama beliau memperjuangkan Pro-Mega sampai ke Jakarta. Modalnya hanya nasi bungkus," ujar Rudy.
Slamet meninggal dunia Selasa (3/4/2018) malam pada usia 73 tahun. Dia meninggal karena sakit yang telah lama diderita. Dia meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. (mbr/mbr)