Siswa pindah tempat UNBK tersebut karena SMKN 2 Rembang khusus jurusan teknik permesinan belum mengantongi akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional (BAN). Meskipun selama tiga tahun para siswa mengenyam pendidikan di SMKN 2 Rembang. Saat ujian nasional, mereka terpaksan mendompleng di luar kabupaten. Untuk penerbitan ijazah juga dikeluarkan oleh sekolah penyelenggara ujian.
Kepala SMKN 2 Rembang, Gatot Raharjo menjelaskan, 56 siswa tersebut terbagi dari dua kelas. Mereka akan tinggal di Demak untuk sementara waktu, mulai hari pertama pelaksanaan ujian pada hari Senin (2/4) kemarin sampai Kamis (5/4/18) besok.
"Mereka sudah diantarkan oleh guru kami pada hari Minggu (1/4) pagi berangkat ke Demak, dan akan ditunggui sampai ujian selesai. Selama ujian berlangsung, mereka tinggal di ruang kelas sekolah tersebut," papar Gatot yang juga menjabat sebagai ketua MKKS SMK se Kabupaten Rembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada dua guru pendamping yang juga kami kirim untuk mendampingi siswa-siswi disana. Termasuk soal akomodasi, semuanya kami tanggung dari pihak sekolah," jelasnya.
Selain SMKN 2 Rembang yang muridnya harus dimutasi untuk ikut UNBK, juga ada 5 orang siswa SMK Muhammadiyah Gunem jurusan Teknik sepeda motor yang harus dimutasi di SMK Muhammadiyah Pamotan. Alasannya, jurusan terkait masih belum mengantongi izin operasional. (bgk/bgk)