"Politisi dahulu adalah pendidik. Mereka menulis, bicara, menyuarakan idealisme perjuangan. Kita rindu pada suasana politik seperti itu," kata Dirman dalam Musyawarah Kerja dan Orientasi Dai Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Jateng di Solo, Sabtu (31/3/2018).
Menurutnya, politik harus dikembalikan kepada fungsi luhurnya sebagai alat perjuangan rakyat. Yaitu alat untuk mengentaskan kemiskinan, melawan penindasan dan membebaskan rakyat dari ketertinggalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Ketua Umum Parmusi, Usamah Hisyam, meyakini Sudirman dapat menjadi pemimpin teladan. Parmusi pun mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah.
"Dari kandidat yang ada kami menilai Pak Dirman yang pantas didukung Parmusi untuk menjadi pimpinan di Jawa Tengah," tegasnya.
Menurutnya, Dirman memiliki rekam jejak yang baik dan bersih dari korupsi. Dia mengajak seluruh anggota Parmusi untuk bekerja keras memenangkan Sudirman-Ida dalam Pilgub Jateng nanti.
"Jangan sekadar mendukung. Dukungan Parmusi harus dukungan total. Kalian harus menjadi agen untuk menyosialisasikan Pak Dirman," pungkas Usamah. (sip/sip)











































