Respon Ganjar Soal Nama Puan dan Pramono Disebut di Sidang e-KTP

Respon Ganjar Soal Nama Puan dan Pramono Disebut di Sidang e-KTP

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Kamis, 22 Mar 2018 16:25 WIB
Ganjar Pranowo. (Foto: Muhammad Ridho)
Sukoharjo - Nama Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung disebut-sebut dalam sidang e-KTP Setya Novanto. Apa kata yang namanya juga pernah disebut di persidangan kasus yang sama?

Calon Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, enggan berkomentar mengenai adanya nama dua tokoh tersebut.

"Kan saya bukan beliau-beliau (Puan dan Pramono), silakan ke beliau saja," kata Ganjar usai mengunjungi kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo, Kamis (22/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Novanto: Made Oka Kirim USD 500 Ribu ke Puan dan Pramono

Ganjar mengatakan semakin lama semakin terlihat pihak mana yang berbohong. Apalagi dalam persidangan Setya Novanto mengaku hanya mendengar dari orang lain.

"Makin hari makin ketahuan siapa berbohong, bagaimana gorengan-gorengannya," ujar mantan Wakil Ketua Komisi II DPR itu.

Baca juga: Novanto Sebut Nama Ganjar Masuk Daftar Penerima Duit e-KTP

Mengenai namanya yang selalu disebut-sebut, Ganjar tidak begitu mempermasalahkan. Dia mengklaim tuduhan kepada dirinya tidak pernah ada yang terbukti.

"Dulu katanya saya dikasih, katanya di ruangan si A (Mustokoweni) ternyata orangnya sudah meninggal duluan, bohong satu," kata dia.

"Katanya yang ngasih Andi Narogong, Andi menolak kasih, bohong dua. Dikonfrontasi dengan si pembagi uang, pembagi uang mengatakan tidak, bohong tiga," imbuh dia.

Atas tudingan-tudingan tersebut, Ganjar pun tidak pernah risih. Dia yakin kasus itu tidak akan mengganggu masa kampanyenya.

"Enggak mempengaruhi (kampanye). Kalau tidak korupsi jangan pernah risih. Saya biasa, makin menunjukkan siapa Ganjar sebenernya," pungkasnya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads