Nenek Kasni Hidup Sebatang Kara di Gubuk Bekas Penyimpanan Jagung

Nenek Kasni Hidup Sebatang Kara di Gubuk Bekas Penyimpanan Jagung

Eko Susanto - detikNews
Kamis, 22 Mar 2018 11:56 WIB
Nenek tinggal di gubuk bekas penyimpanan jagung di Ungaran. Foto: Eko Susanto/detikcom
Semarang - Seorang nenek, Kasni Menot (80), memilih tinggal sendirian di gubuk kecil bekas menyimpan jagung. Bahkan, dia ingin tetap tinggal di tempat tersebut sampai akhir hayatnya.

Nenek Kasni tinggal di gubuk ukuran 3 x 3 meter yang berada di Dusun Tompo Gunung RT 02/RW 10, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Gubuk tersebut, dulunya merupakan bekas tempat menyimpan jagung.

Di dalam bangunan itu terdapat dipan dengan kasur, kemudian didekatnya dijadikan tempat menyimpan baju. Selain itu, ada juga baju lainnya yang digantung menggunakan tambang plastik. Dinding seng gubuk ini juga mulai berlubang di sana sini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk sekadar penerangan tiap harinya, dia menyambung kabel listrik dari rumah tetangganya. Emperan belakang gubuk menjadi tempatnya memasak termasuk tempat menyimpan peralatan memasak.

Setiap hari dia juga harus meminta air bersih ke tetangganya.

"Kula mboten purun pindah, tetep teng mriki. Yen teng panti mboten purun, mboten penak (Saya nggak mau pindah, tetap di sini. Kalau di panti tidak mau, nggak enak)," kata Mbah Kasni saat ditemui, Rabu (21/3/2018).

Gubuk tempat tinggal Nenek Kasni di Ungaran, Ungaran, Kabupaten Semarang. Gubuk tempat tinggal Nenek Kasni di Ungaran, Ungaran, Kabupaten Semarang. Foto: Eko Susanto/detikcom

Biasanya sepulang dari salat Subuh di masjid, Mbah Kasni mencari rongsok atau barang-barang bekas keliling kampung. Barang bekas yang terkumpul dijual dan uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup.

"Sak bare Pak Lurah kalih Pak Polisi mriki paring bantuan, kula sampun mboten pados rongsok. Kula samben dinten, namun teng mriki mawon (Setela Pak Lurah dan Pak Polisi ke rumahnya memberikan bantuan, saya sudah tidak mencari rongsok. Saya tiap hari di rumah terus)," tutur Mbah Kasni, yang juga janda, itu.

Di pintunya tertempel bukti coklit dari KPU, namun dia tidak mengetahui siapa yang datang.

"Kula yen salat wonten masjid (Saya kalau salat di masjid)," ujarnya.

Kepala Dusun Tompo Gunung, Sunoto mengatakan, dulunya warga telah bergotong royong membangunkan rumah untuk Mbah Kasni. Namun demikian, dalam perkembangan rumah yang dibangunkan tersebut justru dijual.

Hingga kini Mbah Kasni menempati gubuk milik Solikin.

Gubuk tempat tinggal Nenek Kasni di Ungaran, Ungaran, Kabupaten Semarang. Gubuk tempat tinggal Nenek Kasni di Ungaran, Ungaran, Kabupaten Semarang. Foto: Eko Susanto/detikcom

"Rumah yang dibangun tersebut terus dijual, kemudian ingin tinggal di rumah adik saya. Tapi bosan terus ikut keponakannya. Kemudian, pindah-pindah, terus terakhir pingin tinggal sendiri," kata Sunoto.

Sunoto melanjutkan tiap ada pemilihan kepala daerah maupun lainnya, Mbah Kasni selalu tercatat sebagai pemilih.

Untuk tiap bulannya, kata dia, Mbah Kasni mendapatkan jatah beras dari pemerintah.

Gubuk tempat tinggal Nenek Kasni di Ungaran, Ungaran, Kabupaten Semarang. Gubuk tempat tinggal Nenek Kasni di Ungaran, Ungaran, Kabupaten Semarang. Foto: Eko Susanto/detikcom

"Selain dapat beras, mbahnya juga punya KIS (Kartu Indonesia Sehat), kan berarti KK dan KTP punya to," kata dia.

Kepala Desa Kalongan Yarmuji menambahkan, pemerintah desa telah menangani keberadaan Mbah Kasni. Selain dari pemerintah desa, kecamatan, Baznas maupun lainnya telah turun tangan.

"Kami telah menawarkan kepada Mbah Kasni untuk dipindahke menuju Panti Jompo, tapi yang bersangkutan nggak mau. Emang mbahnya yang susah, ngewohke," katanya. (sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads