"Kerjasama ini dimaksudkan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur guna menunjang akses trasnportasi antar distrik di wilayah Indonesia Bagian Timur," ujar Ricky, di sela kunjungannya ke Desa Tegalsari, Senin (19/3/2018).
Dia menyebutkan, sampai saat ini sudah ada lebih dari 150 orang warga Magelang yang menjadi tukang dan buruh bangunan di Mamberamo Tengah. "Tapi dibutuhkan lebih banyak lagi tenaga kerja supaya proyek infrastruktur cepat selesai," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tingginya harga-harga tersebut tentunya harus diimbangi dengan tenaga tukang dan buruh bangunan yang harus terampil serta tepat waktu sehingga hasil yang diciptakan seimbang dengan kualitas bangunan yang dihasilkan," terang Ricky.
Dia pun mengakui kualitas para tukang dari Magelang, khususnya dari Desa Tegalsari, Candimulyo, yang berada di lereng Gunung Merbabu tersebut.
"Tukang (batu) dari Magelang ini menjadi salah satu andalan karena hasilnya yang maksimal serta baik. Dari kualitas bangunan maupun kerapian. Sehingga kami sangat menyambut kerjasama di bidang infrastruktur dengan masyarakat dari Magelang ini," imbuhnya.
Mutaqimah, istri dari salah satu tukang bangunan mengaku sangat senang suaminya bisa ikut andil dalam pembangunan di wilayah Indonesia Timur. Meski sudah selama tujuh bulan tidak bertemu, namun hasilnya cukup memuaskan.
"Di sana kan setiap hari digaji Rp 200 ribu kalau dengan lembur bisa mencapai Rp 400 ribu per harinya, sehingga apa yang didapat dari sana bisa buat usaha kecil-kecilan di Magelang," katanya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini