"Longsor yang dipicu hujan itu ada di 3 titik, yakni di Desa Giritengah Kecamatan Borobudur, Desa Sutopati Kecamatan Kajoran, dan Desa Temanggung Kecamatan Kaliangkrik," jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Susanto, saat dihubungi detikcom, Selasa (13/3/2018).
Edi menyebutkan, longsor di Desa Giritengah Kecamatan Borobudur sempat menutup akses jalan desa yang menghubungkan Dusun Ngaglik dan Gedang Sambu. Longsor itu sendiri berasal dari tebing setinggi sepanjang 7 meter dan 6 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di Desa Sutopati Kecamatan Kajoran, longsor berasal dari tebing di Dusun Tlogo. Material longsoran setinggi 10 meter, lebar 5 meter, dan tebal 1 meter menimpa 2 rumah warga hingga mengalami kerusakan sedang.
"Longsor ini juga mengancam 2 rumah warga," kata Edi.
Adapun untuk longsor yang terjadi di Desa Temanggung Kecamatan Kaliangkrik mengakibatkan saluran drainase di Jalan Magelang-Temanggung via Kaliangkrik tertutup.
"Longsor ini berasal dari tebing setinggi 15 meter dan lebar 25 meter. Terdapat 1 rumah warga yang terancam longsor susulan, atas nama Khotiah yang dihuni 2 jiwa," ungkap Edi.
Sejauh ini, BPBD Kabupaten Magelang telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan pemerintah desa di tiga titik lokasi longsor untuk penanganan selanjutnya.
"Kita juga sudah berkoordinasi dengan Bina Marga Provinsi Jawa Tengah untuk penanganan saluran drainase di jalan penghubung Magelang-Temanggung via Kaliangkrik," katanya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini