Kapolres Tegal, AKBP Heru Sutopo, saat menjenguk para santri korban keracunan, Kamis (8/2/2018) siang, menjelaskan bahwa jajarannya masih menyelidiki terkait kejadian ini bekerja sama dengan dinas terkait.
Kapolres menduga, minuman takjil yang dikonsumsi para santri saat buka puasa sunah Senin lalu mengandung bakteri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memastikan penyebab keracunan ini, Polisi bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, melakukan peneriksaan laboratorium. Pemeriksaan ini membutuhkan waktu tiga hari untuk mengetahui jenis bakteri tersebut.
"Minuman takjil yang dikonsumsi ini disinyalir mengandung bakteri. Kasus ini sedang ditangani oleh Polres dan Dinkes. Untuk hasilnya kita tunggu tiga hari ke depan," ujar Kapolres Tegal.
Hingga Kamis siang ini, puluhan santri Ponpes Kawit Annur yang mengalami keracunan masih dirawat di aula setempat. Mereka masih menjalani proses pemulihan kondisi tubuh akibat keracunan.
Mereka mengalami dehidrasi karena muntah muntah. Dari 38 santri ini, sekarang tinggal menyisakan 29 orang yang masih dirawat. (mbr/mbr)











































