"Saya menunggu perintah Pak Wali Kota. Iya (akan membantu merevitalisasi)," katanya saat mengunjungi Pasar Legi Solo, Selasa (6/3/2018).
Meski wacana revitalisasi telah bergulir sejak beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta masih belum memulainya. Penyebabnya ialah karena pemkot masih kebingungan mencari lokasi pasar darurat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan jika pihaknya masih belum menemukan lokasi untuk pasar darurat.
"Kita masih belum menemukan pasar darurat, kalau di Monumen 45, sayang, kalau ke lapangan Kota Barat kejauhan. Nanti kalau dapat tempat langsung dianggarkan," jelasnya.
Kepala Dinas Perdagangan Surakarta, Subagiyo, menambahkan dia sangat berhati-hati dalam menentukan lokasi pasar darurat. Dia tidak ingin relokasi sementara akan merugikan pedagang.
"Karena di sini lahannya 2,5 hektare, jumlah pedagang hampir 3.500, jam operasional 24 jam. Maka kita perlu hati-hati, jangan sampai pedagang pindah terus mati atau sama sekali enggak ada pembeli," ujar Subagiyo.
Pihaknya tengah melakukan kajian terkait Pasar Legi. Kajian tersebut untuk menentukan beberapa hal, di antaranya lokasi pasar darurat, detail engineering design (DED) revitalisasi pasar dan pemetaan pedagang.
"Tahun ini baru kajian. Kalau revitalisasi tahun ini kita prioritaskan 3 pasar, Pasar Jebres, Pasar Tunggulsari dan Pasar Klewer sisi timur," tutupnya. (sip/sip)











































