Minggu pagi ini, suasana mencekam terjadi di Jalan Malioboro, Yogyakarta. Sirine gaok meraung-raung disusul dentuman ledakan berkali-kali. Ada apa?
Suasana di jalan Malioboro hingga Beteng Vredeburg Yogyakarta mencekam. TNI dan rakyat bahu membahu menyerang pasukan Belanda yag menguasai Yogyakarta. Suara dor, dor, dor pekik merdeka dan takbir susul menyusul. Tentara Belanda terkejut dengan serangan tiba-tiba oleh para pejuang Republik.
Peristiwa tersebut hanya teatrikal reka ulang peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 lalu. Aksi teatrikal reka ulang ini menjadi tontonan menarik bagi wisatawan dan warga masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Para pejuang RI mengenakan baju mirip yang dipakai para pejuang RI jaman dulu. Suara dor, dor, dor adalah suara petasan agar mirip suasana tembak menembak yang terjadi saat itu.
"Sejarah mengatakan saat itu penyerangan dilakukan tidak hanya pemerintah, TNI, tetapi rakyat terlibat," kata Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Umar Priyono di depan Beteng Vredeburg Yogyakarta, Minggu (4/3/2018).
![]() |
Pihaknya mengatakan bahwa event-event sejarah seperti ini menjadi daya tarik sendiri untuk pariwisata. Kawasan ini diharapkan akan menjadi daya tarik dengan event-event budaya dan sejarah. Benteng Vredeburg dan sekitarnya bisa menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan.
Pada peristiwa serangan umum 1 Maret 1949, dengan ditandai raungan sirine Gaok, pada pukul 06.00 WIB menjadi pembuka serangan mendadak terhadap pasukan Belanda. Rakyat dan TNI melancarkan serangan terhadap Belanda di Yogyakarta.