Patung dr Tjipto Mangoenkoesoemo tersebut diresmikan Mendagri Tjahjo Kumolo, Sabtu (3/3/2018), malam. Patung yang dibuat dengan bahan pasir silika tersebut dan untuk membuatnya membutuhkan waktu sekitar 2 bulan.
Patung dr Tjipto Mangoenkoesoemo yang digambarkan memakai pakaian surjan, jarik serta mengenakan udeng serta membawa tas. Patung ini karya tiga seniman kakak beradik dari Ambarawa, Kuncoro Budi P, Nugroho Adi Prabowo dan Hartanto Agus Yuwono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upaya meditasi tersebut, katanya, dilakukan sebelum memulai pembuatan, bahkan pada Sabtu (3/3/2018) siang, menyempatkan ke makam. Kemudian, saat pemindahan patung dari lokasi pembuatan hingga meletakkannya berjalan dengan lancar.
Dalam peresmian tersebut, selain dihadiri Mendagri, hadir pula Bupati Semarang Mundjirin, Forkompinda dan tokoh masyarakat Ambarawa. Keberadan patung tersebut dibangun di Jalan Jenderal Sudirman Ambarawa.
"Saya kira ini monumen, jangan dilihat patungnya. Tapi, inti bahwa dr Tjipto Mangoenkoesoemo itu dimakamkan di sini, ia besar di sini, pernah jadi guru di sini. Saya kira ini kebanggaan warga Ambarawa khususnya, apalagi Kota Pahlawan, ada Palagan Ambarawa. Kota Pariwisata, Kota Budaya, Kota Pahlawan, saya kira ini bagian supaya mengingatkan bahwa beliau adalah membangun dengan intelektualitas beliau, rasa nasionalisme kebangsaan mengusir penjajah," kata Tjahjo.
Dalam kesempatan itu, Tjahjo menyampaikan, atas nama pemerintah pusat memberikan apresiasi atas peran serta warga Ambarawa. Selain itu, ucapan terima kasih disampaikan kepada keluarga besar dr Tjipto Mangoenkoesoemo dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Sementara itu, Bupati Semarang Mundjirin mengharapkan, dengan adanya patung tersebut semangat generasi muda bisa terpacu dalam bergerak memajukan Indonesia termasuk Kabupaten Semarang.
"Kami punya angan-angan bagaimana kalau area makam dr Tjipto Mangoenkoesoemo bisa dilebarkan," ujarnya. (bgs/bgs)