Akibatnya, harga BBM di tingkat eceran di Banjarnegara sebelah utara naik. Menyusul tanah longsor jalur provinsi di Desa Paweden, Kecamatan Karangkobar, yang memutus akses utama khususnya untuk kendaraan roda empat.
"SPBU Karangkobar ini untuk mencukupi kebutuhan BBM di enam kecamatan. Yakni, Karangkobar, Kalibening, Pandanarum, Wanayasa, Pejawaran dan sebagian Pagentan," papar Manager SPBU Karangkobar, Teguh Hari Wibowo, Jumat (2/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jalan Provinsi Putus, Karangkobar di Banjarnegara Krisis BBM
Kebutuhan BBM di SPBU Karangkobar seharusnya adalah 35 kiloliter/hari. Namun karena kondisi tersebut, pasokan BBM yang sampai ke SPBU Karangkobar saat ini hanya 16-24 kiloliter/hari.
"Hal ini membuat harga di tingkat eceran naik. Misalnya premium yang biasanya dijual Rp 8,5 ribu-Rp 9 ribu/liter, sekarang menjadi Rp 10 ribu/liter oleh pengecer. Pembeli yang menggunakan jeriken kami stop dulu sehingga mereka membeli ke SPBU yang lebih jauh," terangnya.
![]() |
Sebelumnya, pasokan BBM ke SPBU Karangkobar sempat terhenti selama dua hari karena pengiriman BBM dari Maos, Cilacap, tidak bisa sampai Karangkobar. Untuk melalui jalur Banjarnegara terjadi jalan putus di Desa Paweden, sedangkan melalui Wonosobo tidak direkomendasikan karena ada tanah gerak di Desa Wanayasa.
"Tetapi dari BPBD Banjarnegara sudah merekomendasikan aman di lalui tangki BBM. Hanya, tidak berani banyak karena medan yang sulit dan curam," kata dia.
Sulitnya BBM di Karangkobar juga dibenarkan operator angkutan umum Karangkobar-Banjarnegara. Salah seorang sopir angkutan umum, Hatno, mengaku sempat berhenti beroperasi karena tidak mendapat BBM. "Adanya hanya Dexlite, mahal. Jadi kalau tetap berangkat, tidak sesuai dengan biaya operasional," ujarnya.
Dengan kondisi jalan putus, dia saat ini hanya mengantar trayek dari Karangkobar-Paweden. Dengan trayek yang lebih pendek ini, Hatno terpaksa menaikkan tarif baik untuk umum maupun pelajar.
"Untuk tarif baik pelajar maupun umum kami naikkan Rp 1 ribu. Jika biasanya pelajar Rp 3 ribu sekarang Rp 4 ribu. Sedangkan tarif umum dari Karangkobar ke Paweden Rp 6 ribu, sekarang Rp 7 ribu," ungkapnya.
Dengan kondisi jalan putus, angkutan umum harus melansir penumpang. Penumpang harus berjalan kaki sejauh sekitar 800 meter untuk naik ke angkutan lain lagi. (mbr/mbr)