Jalan Putus, Harga BBM di Banjarnegara Utara Melejit di Pengecer

Jalan Putus, Harga BBM di Banjarnegara Utara Melejit di Pengecer

Uje Hartono - detikNews
Jumat, 02 Mar 2018 18:41 WIB
Antrean panjang di SPBU Karangkobar (Foto: Uje Hartono/detikcom)
Banjarnegara - Krisis bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Karangkobar, Banjarnegara, masih terus terjadi, putusnya akses jalan akibat longsor. Meski pasokan BBM sudah mulai didistribusikan, namun kapasitasnya hanya separuh dibanding saat normal.

Akibatnya, harga BBM di tingkat eceran di Banjarnegara sebelah utara naik. Menyusul tanah longsor jalur provinsi di Desa Paweden, Kecamatan Karangkobar, yang memutus akses utama khususnya untuk kendaraan roda empat.

"SPBU Karangkobar ini untuk mencukupi kebutuhan BBM di enam kecamatan. Yakni, Karangkobar, Kalibening, Pandanarum, Wanayasa, Pejawaran dan sebagian Pagentan," papar Manager SPBU Karangkobar, Teguh Hari Wibowo, Jumat (2/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menuturkan, saat ini pasokan BBM sudah mulai disitribusikan ke SPBU Karangkobar melalui jalur Wonosobo-Dieng. Namun karena banyak kondisi jalan yang curam mobil tangki tidak berani mengisi full.

Baca juga: Jalan Provinsi Putus, Karangkobar di Banjarnegara Krisis BBM


Kebutuhan BBM di SPBU Karangkobar seharusnya adalah 35 kiloliter/hari. Namun karena kondisi tersebut, pasokan BBM yang sampai ke SPBU Karangkobar saat ini hanya 16-24 kiloliter/hari.

"Hal ini membuat harga di tingkat eceran naik. Misalnya premium yang biasanya dijual Rp 8,5 ribu-Rp 9 ribu/liter, sekarang menjadi Rp 10 ribu/liter oleh pengecer. Pembeli yang menggunakan jeriken kami stop dulu sehingga mereka membeli ke SPBU yang lebih jauh," terangnya.

Jalan Putus, Harga BBM di Banjarnegara Utara Melejit di PengecerJalan rusak yang menghambat transportasi umum (Foto: Uje Hartono/detikcom)

Sebelumnya, pasokan BBM ke SPBU Karangkobar sempat terhenti selama dua hari karena pengiriman BBM dari Maos, Cilacap, tidak bisa sampai Karangkobar. Untuk melalui jalur Banjarnegara terjadi jalan putus di Desa Paweden, sedangkan melalui Wonosobo tidak direkomendasikan karena ada tanah gerak di Desa Wanayasa.

"Tetapi dari BPBD Banjarnegara sudah merekomendasikan aman di lalui tangki BBM. Hanya, tidak berani banyak karena medan yang sulit dan curam," kata dia.

Sulitnya BBM di Karangkobar juga dibenarkan operator angkutan umum Karangkobar-Banjarnegara. Salah seorang sopir angkutan umum, Hatno, mengaku sempat berhenti beroperasi karena tidak mendapat BBM. "Adanya hanya Dexlite, mahal. Jadi kalau tetap berangkat, tidak sesuai dengan biaya operasional," ujarnya.

Dengan kondisi jalan putus, dia saat ini hanya mengantar trayek dari Karangkobar-Paweden. Dengan trayek yang lebih pendek ini, Hatno terpaksa menaikkan tarif baik untuk umum maupun pelajar.

"Untuk tarif baik pelajar maupun umum kami naikkan Rp 1 ribu. Jika biasanya pelajar Rp 3 ribu sekarang Rp 4 ribu. Sedangkan tarif umum dari Karangkobar ke Paweden Rp 6 ribu, sekarang Rp 7 ribu," ungkapnya.

Dengan kondisi jalan putus, angkutan umum harus melansir penumpang. Penumpang harus berjalan kaki sejauh sekitar 800 meter untuk naik ke angkutan lain lagi. (mbr/mbr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads