Bencana tanah ambles ini mulai terasa sejak beberapa hari lalu. Pergeseran susulan tanah terus terjadi hingga kedalaman tanah mencapai 100 cm.
Akibat amblesnya tanah ini, puluhan rumah di Desa Rajawetan rusak parah. Kerusakan rumah mulai dari retak retak hingga roboh rata dengan tanah. Robohnya rumah ini disebabkan karena pondasi bangunan bergeser saat tanah tersebut ambles.
"Warga yang rumahnya ambruk dan retak-retak parah harus mengungsi ke tempat yang aman. Mereka khawatir mendiami rumah mereka karena intensitas hujan masih cukup tinggi sehingga bisa mengancam keselamatan jiwa," ujar Semarno, Jumat (2/3/2018).
![]() |
Sejumlah warga Desa Rajawetan Tonjong yang rumahnya rusak menuturkan bahwa sebelum terjadi tanah ambles, sempat diawali dengan hujan deras. Tidak lama kemudian warga dikejutkan dengan suara yang bersumber dari pergerakan tanah. Warga kemudian keluar rumah menyelamatkan diri ke lokasi yang aman.
"Suaranya gemeretak dan dibarengi dengan ambruknya bangunan rumah," ujar Damin, salah satu warga Desa Rajawetan.
Warga menambahkan, sampai saat ini masih terjadi pergerakan tanah di lokasi tersebut. Warga terus mewaspadai adanya kejadian serupa bila terjadi hujan lebat.
Sementara, akibat amblesnya tanah ini, akses jalan dari Desa Rajawetan yang menuju ke kota kecamatan putus. Warga harus menguruk jalan yang putus ini agar bisa dilalui kendaraan. (mbr/mbr)