Di tempat pelelangan ikan (TPI) Morodemak Kecamatan Bonang Kabupaten Demak, sejumlah perahu nelayan bersandar dan menurunkan ikan hasil tangkapan dari melaut. Hasil tangkapan itu langsung dimasukkan ke dalam wadah kotak untuk ditimbang.
Matori (80) seorang nelayan Desa Morodemak mengaku sudah 3 hari ini gelombang laut kembali normal. Perahu-perahu nelayan mulai melaut untuk mencari ikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia yang melaut menggunakan perahu berkapasitas 2 GT membawa hasil tangkapan senilai Rp 500 ribu. Hasilnya tersebut melebihi modal melaut sekitar Rp 250 ribu untuk solar dan pembekalan lainnya.
"Hasilnya lumayan melimpah. Berangkat kemarin sore, sekarang sudah kembali dan dapat ikan kalau dijual sekitar Rp 500 ribu," lanjutnya.
Sobirin (46) nelayan lain juga menambahkan hari ini ia baru akan melaut karena gelombang sudah normal.
"Saya sudah 2 bulan menganggur tidak melaut karena gelombang tinggi. Hari ini mulai melaut lagi," tuturnya.
Ketua Kelompok Nelayan Cantrang Kecamatan Wedung, Sugiarto menambahkan, cuaca normal tidak didukung dengan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) solar.
"Solar sulit karena diambil tengkulak. Di Wedung nelayan terpaksa membeli ke tengkulak, bahkan beberapa ada yang mencari ke SPBU di Jepara. Padahal, cuaca sudah normal dan dapat melaut," kata dia saat dihubungi detikcom.
Ia berharap, pemerintah setempat dapat mengontrol distribusi solar subsidi bagi nelayan supaya tepat sasaran.
"Kalau memang itu untuk nelayan, mestinya dijual ke nelayan. Jangan lewat tengkulak," pungkasnya. (sip/sip)