"Kerjasa tripartit ini dibangun dalam prinsip filantropi, melakukan aksi kemanusiaan untuk kebaikan bersama dalam hal pemenuhan kebutuhan pokok manusia dan lingkungan, di tengah menguatnya identitas primordial akhir-akhir ini," kata Pendiri dan Pimpinan Tahir Foundation, Prof. Dr. Dato' Sri Tahir, MBA, di sela acara penandatanganan MoU dengan UGM dan Muhammadiyah, di Grha Sabha Pramana UGM, Kamis (1/3/2018).
Dipilihnya UGM dan Muhammadiyah dalam kerja sama ini dengan alasan UGM memiliki pengalaman panjang serta jaringan luas dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pemberdayaan masyarakat. Sedangkan Muhammadiyah merupakan organisasi Islam modern terbesar di Indonesia yang juga telah melakukan program-program filantropi di berbagai wilayah di Indonesia.
![]() |
"Kerja sama tripartit ini juga didasarkan pada prinsip otonomi dan independensi masing-masing pihak, baik itu Tahir Foundation, UGM, dan Muhammadiyah. Masing-masing lembaga otonom memiliki independensi dalam bertindak dan kepentingan yang mandiri," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita juga berencana mengikutkan mahasiswa agar bisa menjadi rujukan akamedik. Jadi setelah lulus, nanti mahasiswa diharapkan menjadi pribadi yang peduli terhadap masyarakat, memiliki naluri dan karakter dari proses ini," ujarnya.
Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, pengalaman Muhammadiyah dalam program pemberdayaan umat selama ini diharapkan menjadi kekuatan yang inovatif dan akseleratif.
"Nanti akan dibagi, titik mana dipegang Muhammadiyah, mana pihak lain. Kebetulan kami punya infrastruktur luas di setiap daerah, punya modal awal dan pengalaman, semoga menjadi lebih masif, itu yang diharapkan. Nanti progresnya setiap tahun akan dievaluasi," jelasnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini