Rombongan kirab terdiri dari 70 orang paskibra, 40 orang Satpol PP, Barongsai dari TNI 20 orang, KNPI 20 orang, Banser 20 orang, dan Drumblek 30 orang, mayoritas dari pelajar dan santri. Mereka berjalan dari lokasi start di Jalan Duku, Lamper Kidul hingga Simpang Lima melintasi Jalan Sriwijaya dan Jalan Pahlawan.
Iring-iringan ini menghibur pengguna jalan dan warga yang melihat rombongan kirab. Salah seorang warga Mrican, Nuning mengaku terhibur karena tahun lalu tidak ada kirab seperti hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setibanya rombongan di Simpang Lima, digelar apel Merah Putih. Penyerahan bendera Merah Putih kemudian dilakukan oleh Pimpinan Sunan Gunung Jati, Kiai Masroni kepada Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi selaku pembina apel.
Hendrar atau yang akrab disapa Hendi dalam sambutannya mengatakan Habib Hasan bin Thoha bin Muhammad bin Yahya merupakan ulama besar pejuang bangsa. Habib Hasan sering dikenal dengan Syekh Kramat Jati atau Raden Tumenggung Sumodiningrat dan Senopati Agung ing Mataram.
"Di Jalan Duku sana dimakamkanlah Habib Hasan bin Thoha bin Muhammad bin Yahya, seorang ulama besar pejuang bangsa yang rela berkorban untuk kita dapat merasakan merdeka seperti hari ini. Beliau wafat tahun 1818," kata Hendi, di Simpang Lima Semarang, Kamis (1/3/2018).
![]() |
Syekh Kramat Jati atau juga dikenal Singo Barong juga bertempur melawan penjajah diantaranya mulai dari Banten hingga Semarang dan mendesak mundur penjajah di Pekalongan dalam pertempuran tahun 1785.
"Dengan teladan yang diberikan Habib Hasan kepada kita semua, marilah kita semua rapatkan barisan untuk terus mengibarkan merah putih," lanjut Hendi
Apel berlangsung khitmad dengan cuaca yang tidak terik. Meski demikian saat apel usai dan hendak dibubarkan, ternyata ada satu peserta apel yang pingsan kelelahan dan segera dibopong anggota TNI.
Selain acara kirab, malam nanti pukul 19.30 WIB akan ada acara inti haul di makam Habib Hasan di Jalan Duku. Habib Luthfi bin Yahya akan hadir dalam pengajian yang terbuka untuk umum itu.
"Ini agar warga Semarang mengenal dan mengetahui perjuangan Habib Hasan bin Thoha bin Yahya. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawan," pungkas Hendi. (alg/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini