DPRD Kabupaten Demak berencana memanggil kepala desa yang terdampak banjir dan eksekutif. Upaya tersebut untuk mencari solusi penanganan banjir di Kecamatan Sayung.
Ketua DPRD Kabupaten Demak, Fahrudin Bisri Slamet meninjau lokasi banjir di dua desa di Kecamatan Sayung, yakni Desa Sayung dan Desa Kalisari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melihat langsung lokasi untuk mengumpulkan data. Dalam waktu dekat kami akan panggil eksekutif dan kepala desa yang daerahnya terdampak banjir," kata Fahrudin Bisri Slamet kepada detikcom di Balaidesa Kalisari, Rabu (28/2/2018)
Menurutnya, penanganan banjir di sejumlah desa di Kecamatan Sayung harus menjadi prioritas. Sebab, banjir tersebut menjadi bencana tahunan.
"Harus menjadi prioritas. Kalau tidak tahun depan pasti banjir lagi," lanjutnya.
Rencananya, dalam pertemuan dengan eksekutif dan kepala desa akan membahas persoalan penanganan jangka panjang serta jangka pendek.
"Jangka panjangnya jangan sampai ada banjir lagi. Untuk jangka pendeknya korban banjir jangan sampai kehabisan logistik. Karena kami melihat bantuan dari Pemkab sudah tidak ada, dan hanya memgandalkan bantuan dari pihak swasta," paparnya.
Sementara Kepala Desa Kalisari, Saekhul Hadi menyampaikan banjir terparah terjadi di Desa Kalisari dan Sayung.
"Sampai saat ini air belum surut total. Di Desa Kalisari ada seribu lebih kepala keluarga yang terdampak," kata dia.
Banjir tahunan datang tiap musim hujan. Hal itu karena luapan Sungai Sayung Dombo meluap akibat sedimentasi.
"Harapannya supaya segara ada solusi dan penanganan. Karena kalau banjir lama surutnya bahkan sampai bulanan," tandasnya. (bgs/bgs)











































