Ketua Panwaskab Kudus M Wahibul Minan mengatakan, pihaknya memanggil sejumlah kades dan Camat Jekulo, untuk datang ke kantornya.
Itu kaitannya dengan laporan Panwascam Jekulo dan beredarnya foto di Facebook yang memperlihatkan Cawabup Kudus, Noor Yasin, hadir dan doa bersama sejumlah kades dan camat Jekulo, di aula Kantor Kecamatan Jekulo, Kudus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melayangkan surat ke Camat Jekulo dan juga kades yang ditulis di FB Cak Narto. Ada Kades Pladen, Hadipolo, Bulungcangkring, Honggosoco dan Jekulo. Pemilik akun Cak Narto juga dipanggil. Tapi pemilik akun tidak bisa hadir. Tapi saya dapat info yang bersangkutan tidak bisa karena pergi ke luar kota," kata Wahibul saat dimintai konfirmasi wartawan di kantornya, Selasa (27/2/2018).
Adapun maksud pemanggilan itu, kata Wahibul adalah meminta klarifikasi terkait hal yang sebenarnya terjadi dalam foto tersebut. Info yang didapatnya, foto itu diambil saat ada acara pada 20 Februari 2018. Info dari Panwascam Jekulo, kegiatannya diadakan oleh MWC NU Jekulo kerjasama dengan kecamatan.
Hanya saja, lanjut Wahibul, tema acara ini yang masih belum diketahuinya. Wahibul menilai kehadiran cawabup bersama camat dan kades di Jekulo, di kantor camat Jekulo menjadi persoalan. Info yang didapat Panwaskab, acara itu kegiatan pengajian, digelar di Masjid Al Munawaroh Jekulo.
Lokasi masjid berdampingan dengan kantor kecamatan. Diketahuinya, masjidnya itu masih direnovasi jadi tidak ada tempat transit. Maka para habib transit di aula kecamatan.
"Persoalan juga kenapa pak Noor Yasin ada di tempat itu. Katanya, pas kedatangan Pak Noor Yasin bareng dengan datangnya para habib. Dan ikut transit di tempat itu," ujarnya.
Camat Jekulo Dwi mengatakan, kehadirannya ke kantor Panwaskab karena memenuhi panggilan ihwal adanya foto dirinya bersama kades dan cawabup Noor Yasin.
"Untuk klarifikasi atas berita di akun Facebook Cak Narto. Akun menyebutkan kalau gak salah ada doa bersama di ruang camat jekulo untuk pemenangan pasangan Masan-Noor Yasin. Sebenarnya seperti ini, beberapa hari sebelum itu, ada undangan dari pengajian Al Khidmah di Kecamatan Jekulo," kata Dwi.
Panitia melayangkan surat kepadanya. Isinya mereka akan mengadakan pengajian di Masjid Al Munawaroh di sebelah kantor Kecamatan Jekulo, Kudus. Kemudian mereka meminjam halaman kecamatan untuk parkir dan aula kantor kecamatan untuk transit tamu undangan para habib yang hadir.
Kemudian, dia mengizinkannya. Karena acaranya berupa pengajian. Dirinya mengaku tidak tahu jika ada wakil calon bupati yang hadir.
"Saya tidak tahu siapa saja yang hadir. Saya hanya menyediakan tempat. Semua yang ngatur dari panitia. Termasuk tamu undangan. Setahu saya ada pak Noor Yasin. Dia juga hadir sebagai peserta," imbuhnya.
Bahkan dalam acara, sepengetahuannya, tak ada sambutan dari Noor Yasin. Terkait foto doa bersama, dia menanggapi enteng.
"Kalau mau ngaji dan ketemu habib, datang to, salaman to. Habib datang, pindah ke masjid. Doa bersama-sama, terutama sebelum naik panggung," bebernya.
Adapun doa bersama itu tentang apa? Dwi menjelaskan jika doa itu untuk keselamatan dunia akhirat.
"Tidak ada konten dukung si A, B, C, tidak," pungkasnya. (sip/sip)