"Kita apresiasi Bea Cukai, Polri, TNI, yang terus membongkar kasus narkotika, rekor kemarin 1,6 ton. Tapi yang jadi pertanyaan, negara sahabat sumber masuknya narkoba, kenapa begitu mudah lolos dari daerah itu (dan masuk ke Indonesia)," kata Tjahjo, saat memberikan pengantar di rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan Tahun 2018 Regional 1, di The Rich Jogja Hotel, Jalan Magelang Km 6, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (27/2/2018).
Dari informasi yang diterimanya, lanjut Tjahjo, sekitar 300 ton per tahun narkotika yang telah beredar di Indonesia per tahun. Sehingga ancaman narkotika harus menjadi perhatian serius segenap elemen bangsa. Selain narkotika, kata Tjahjo, ancaman dan tantangan bangsa yang masih mengintai adalah paham radikalisme dan terorisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tjahjo menyebut pemerintah menjamin setiap warga negara untuk berorganisasi maupun berpartai. Namun dia mengingatkan ormas atau kelompok jangan memiliki kepentingan atau agenda lain yang bertujuan merubah ideologi dan merusak NKRI.
Selain itu, tantangan bangsa ke depan adalah persoalan korupsi, ketimpangan sosial, pengangguran, kesehatan, dan masalah sosial lainnya.
"Berbagai tantangan ini harus dicermati dengan baik," tandasnya. (bgs/bgs)