"Kereta kencana itu harganya 195 juta rupiah, dibeli dari salah satu pengrajin di Yogyakarta. Sengaja dibeli untuk lebih memeriahkan peringatan jumenengan nanti malam," kata Kabag Umum Setda Purworejo, Edy Noviyanto ketika ditemui detikcom di kantornya, Jl Proklamasi No 2, Purworejo, Selasa (27/2/2018).
Yang dimaksud dengan peringatan jumenengan adalah peringatan penobatan RAA Tjokronegoro, sebagai bupati pertama di Purworejo. Tjokronegoro dinobatkan sebagai bupati pertama Purworejo pada tahun 1830 hingga wafat pada tahun 1856.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara baru dipinjami sama pihak perajinnya, untuk pembayarannya nanti nunggu APBD cair sekitar satu bulan. Ke depan mungkin keretanya bisa dimanfaatkan untuk event wisata lainnya seperti kirab budaya, peringatan hari jadi dan lain-lain," imbuhnya.
![]() |
Saat ini, kereta mahal tersebut sudah dipajang di pringgitan Pendopo Kabupaten Purworejo. Keberadaannya tentu saja menjadi perhatian sebagian masyarakat. Ada yang mengagumi keindahannya, namun ada juga mempertanyakannya.
Angko Setiyarso Widodo, salah satu tokoh masyarakat Purworejo, termasuk yang menganggap pengadaan kereta hampir Rp 200 juta tersebut kurang pada tempatnya. Apalagi jika pengadaan kereta tersebut dikaitkan dengan peringatan penobatan bupati pertama sehingga mengesankan acaranya hanya sekadar milik keluarga dan para pejabat setempat.
"Saran saya (uangnya) buat biar rakyat biar semua merasa memiliki (Purworejo). Libatkan semua elemen rakyat dalam berproses. Semua kesenian di Purworejo dilibatkan, pesta kuliner termasuk festival-festival aset Purworejo agar masyarakat ikut terlibat dan memiliki acara tersebut," kata dia.
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini