Kadus 3 Dusun Clibikan, Sodikin, mengatakan warga mengungsi di beberapa titik. Namun, sebagian besar pengungsi tidur di gedung serbaguna, belakang Pasar Wanayasa. "Ada yang di rumah saudaranya di Kecamatan Wanayasa atau di Karangkobar," ujarnya saat ditemui di tempat pengungsian Minggu (25/2/2018).
Sodikin mengatakab kebutuhan logistik dan peralatan tidur seperti selimut sudah tersedia. Hanya, untuk kebutuhan balita serta peralatan mandi untuk pengungsi masih belum ada. "Untuk sementara, pengungsi membeli sendiri di Pasar Wanayasa," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat tanah retak di wilayah tersebut, sedikitnya ada 124 KK mengungsi. Sedangkan di gedung serbaguna terdapat 37 KK di antaranya dua ibu hamil, 11 balita serta 7 pengungsi lansia. "Untuk pengungsi lain masih belum terdata semuanya. Karena ada yang mengungsi di rumah saudaranya," lanjut Sodikin.
![]() |
Salah satu pengungsi, Siti (35), mengaku belum tahu sampai kapan tinggal di pengungsian. Siti dan pengungsi lain masih menunggu kepastian terkait kondisi tanah di tempat tinggalnya di Dusun Clibikan Desa Wanayasa.
"Sementara anak saya yang baru 4 bulan ini tinggal di pengungsian karena takut ada tanah longsor. Memang belum ada kalau kebutuhan balita. Tetapi kalau pakaian sekarang diambil di rumah soalnya semalam tidak sempat membawa pakaian ganti," tuturnya.
"Kami menunggu kepastian, kalau belum disuruh pulang kami tetap tinggal di pengungsian karena takut," lanjut Siti. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini