Makanan Lentog Tanjung, berasal dari salah satu kampung yang bernama Tanjungkarang, Kecamatan Jati. Kecamatan yang berada di sisi paling barat jalur pantura Kudus. Sedangkan Lentog adalah lontong, makanan berbahan baku beras terbungkus daun pisang dengan dikukus di atas air yang benar-benar mendidih.
Di Jalan Tanjungkarang, terdapat pusat makanan Lentog Tanjung. Ada banyak penjaja makanan itu berjejer-jejer. Anda tinggal pilih tempat mana. Lokasi itu hampir selalu ramai tiap pagi hari. Terutama di Minggu pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika Anda berada di Kudus, silakan berburu makanan lezat ini. Makanan Lentog Tanjung ini terdiri dari irisan lontong, diguyur sayur gori atau nangka yang masih muda, dicampur opor tahu, taburan bawang goreng. Untuk pecinta pedas, bisa menambahkan sambal atau cabai matang di atasnya.
Biasanya, lentog tersaji di atas daun pisang dan didasari piring. Tapi yang tidak suka dengan alas daun pisang, bisa langsung saja di atas piring. Selain tampilannya yang sederhana, untuk memakannya juga tidak menggunakan sendok, namun menggunakan suru (sendok dari daun pisang). Bagi yang kesulitan pakai suru, bisa pakai sendok.
"Nikmat sekali makanan Lentog. Paling pas kalau disantap saat pagi hari. Cocok jadi menu sarapan," kata Tri Indah, warga asli Bulungcangkring, Jekulo, Kudus, Minggu (25/2/2018).
Meski begitu, ada juga beberapa warung yang menjajakannya hingga siang hari. Biasanya ada beberapa lauk sebagai pelengkap seperti tempe bacem, telur puyuh, dan kerupuk. Untuk menemani makan Lentog Kudus, penjual menyediakan teh botol.
Jangan lewatkan menu satu ini tiap kali sedang berada di Kudus, karena hanya mudah ditemui di Kudus saja. (mbr/mbr)